image

Ahmad Basarah: Generasi Muda Jangan Lupakan Sejarah

Rabu, 01 Juli 2015 08:50 WIB

Tangerang- Ir. Soekarno atau Bung Karno selain sebagai Presiden pertama RI juga adalah bapak bangsa, pendiri bangsa dan peletak dasar negara Indonesia dan satu lagi yang utama pencetus pertama konsep Pancasila.

Kaitan antara Bung Karno dengan silsilah dan awal mula berdirinya negara Republik Indonesia, juga berkaitan dengan Islam.  Sosok Bung Karno tidak asing buat lingkungan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama ( NU ).

Selain soal itu, elemen bangsa terutama generasi muda bangsa, selain harus memahami kualitas pemikiran seorang Bung Karno, juga harus memahami segala perlakuan negatif yang diterima sang putera fajar diakhir hidupnya terutama kejadian di wisma Yaso.

Betapa saat itu sang proklamator bangsa diperlakukan sangat tidak layak.  Perlakuan tersebut tidak melihat jasa-jasa beliau yang sangat besar untuk bangsa Indonesia.  Upaya de Soekarnoisasi harus dipahami rakyat dan rakyat berhak tahu sejarah yang sebenarnya.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Ahmad Basarah, dalam seminar nasional kerjasama Badan Sosialisasi MPR RI dengan Pusat Studi Islam Pancasila FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta ( UMJ ), Cireundeu, Tangerang, Selasa ( 30/6 ), dengan narasumber Prof. Dr. Bahtiar Effendy, Drs. Ahmad Basarah, MH dan Direktur PSIP Fisip UMJ Ma'mun Murod Al Barbasy, dengan diikuti sekitar 200 peserta dari kalangan mahasiswa dan dosen.

Ahmad Basarah mengungkapkan mengapa begitu pentingnya pelurusan sejarah tentang sang putera fajar.  Kiprah dan pengorbanan Bung Karno dalam pembentukan negara dan dasar negara Indonesia begitu besar dan tak akan lekang oleh waktu.  Pemikiran Bung Karno dalam sejarah perjalanan bangsa tidak bisa lagi ditutupi oleh upaya-upaya de Soekarnoisasi.

" Bung Karno adalah milik rakyat milik bangsa harus dijunjung tinggi sebagai bentuk pengormatan," pungkasnya.